Dunia, Kuala Lumpur - Pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, diduga direncanakan tiga bulan sebelum kejadian. Saluran TV3 Malaysia merilis video yang diambil dari kamera pengintai di salah satu apartemen di Old Klang Road Condominium, Kuala Lumpur. Tanggal yang tertera dalam video tersebut adalah 28 November 2016.

Video yang diperoleh TV3 dan dilansir Vietnam News Express itu memperlihatkan seseorang yang diduga mirip Sekretaris Kedutaan Korea Utara, Kwang Hyon-song, keluar dari mobil berpelat nomor diplomatik. Mobil tersebut berhenti di depan Old Klang Road Condominium di Kuala Lumpur.

Baca: Bernama: Jaringan Intelijen Korea Utara Aktif di Malaysia

Di depan mobil itu sudah menunggu dua orang berpakaian gelap. Ketiganya bercakap-cakap sejenak lalu memasuki apartemen. Menurut TV3, diplomat Korea beberapa kali berkunjung ke apartemen tersebut.

Kim Jong-nam tewas pada 13 Februari 2017 lalu dalam perjalanan ke rumah sakit Putrajaya, Kuala Lumpur. Jong-nam tewas setelah dipapar cairan oleh dua wanita, yakni Doan Thi Huong asal Vietnam dan Siti Aisyah asal Indonesia, di Bandara 2 Internasional Kuala Lumpur. Jong-nam—menggunakan nama Kim Chol di paspornya—saat itu hendak ke Makau, Cina. Autopsi Departemen Kesehatan Malaysia mengungkap cairan yang menewaskan Jong-nam adalah VX, cairan berbahan kimia berkadar racun tinggi.

Doan dan Siti menjalani sidang di Pengadilan Sepang. Dalam kasus ini, polisi menetapkan empat warga Korea Utara sebagai tersangka. Mereka adalah Ri Ji-hyon, Hong Song-hac, O Jong-gil, dan Ri Jae-nam. Adapun Hyon Kwang-song diduga berperan sebagai pengantar empat tersangka yang kini buron, dan ditengarai berada di Pyongyang.

Baca: Buktikan Racun VX, Pengacara Minta Otopsi Kedua Kim Jong-nam 

Belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian tentang benar-tidaknya video tersebut. Namun, menurut TV3, saat penggeledahan beberapa waktu lalu, penyidik kepolisian menemukan racun VX di apartemen tersebut.

Wakil Tetap Malaysia untuk Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), Ahmad Nazri Yusof, menilai penyelidikan kasus pembunuhan Jong-nam akan memakan waktu lama. ”Ini karena kompleksitas dan sensitivitas kasus ini,” ujar Ahmad. Dia mengatakan pemerintah Malaysia akan bekerja sama dengan OPCW dan organisasi internasional lainnya untuk menyeret pelaku ke pengadilan.

 THE STAR | VNEXPRESS.NET | SUKMA LOPPIES