Nasional, Jakarta - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto berharap kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud hingga 12 Maret nanti tak terganggu. Dia mengatakan sudah ada prosedur fisik dan non fisik untuk pengamanan kepala negara yang datang ke Indonesia

"Tentu itu proses pengamanan tidak bisa dijelaskan ke masyarakat. Intinya kita tidak boleh kecolongan, tatkala ada kepala negara berkunjung," kata Wiranto di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis, 9 Maret 2017.
Baca : Raja Salman Betah di Bali, Nyaman dan Nikmati Makan Tepi Pantai

Dia pun angkat bicara soal penangkapan sejumlah terduga teroris oleh Kepolisian Malaysia baru-baru ini. Kelompok itu diindikasi merencanakan aksi teror terhadap Raja Salman berkunjung ke Malaysia, akhir Februari lalu.

Penangkapan kelompok terduga teroris yang salah satu anggotanya adalah warga negara Indonesia itu, dipandang Wiranto sebagai urusan dalam negeri Malaysia.

"Kita tak boleh ganggu, kecuali Malaysia meminta informasi (mengenai) pengalaman kita, soal pengamanan Raja Salman," kata dia.

Adapun WNI yang ikut tertangkap di Malaysia pada 21 Februari lalu itu berinisial AA, 28 tahun. AA saat ini tengah menjalani proses hukum karena dugaan merencanakan teror, dan terkait jaringan radikal ISIS.
Simak pula : Terdakwa Korupsi E-KTP Terima Dakwaan Jaksa

Kementerian Luar Negeri menunggu hasil investigasi itu. Selagi diberi bantuan hukum oleh perwakilan pemerintah RI di Malaysia, AA sudah mengakui rencana pergi ke Suriah.

"Sekarang kita melihat prosesnya. Tentunya secara hukum, prinsip praduga tidak bersalah itu dipegang sampai dia dibuktikan bersalah," ujar Juru Bicara Kemlu Arrmanatha saat ditemui di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Selasa, 7 Maret 2017 lalu.

Ia belum bisa memastikan kebenaran pemberitaan yang mengenai rencana teror terhadap Raja Salman. Kata Arrmanatha, tak ada pengakuan dari AA soal rencana menyerang rombongan Arab Saudi.

YOHANES PASKALIS