Nasional - Bupati Purwakarta, Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan dana kompensasi kepada para petani Desa Benteng, Kecamatan Campaka, yang mengalami gagal panen alias puso akibat tanaman padinya diserang hama wereng batang cokelat.

"Setiap petani, kami beri dana kompensasi Rp 1 juta," kata Kang Dedi, sapaan akrab Dedi Mulyadi, disela pertemuan dengan puluhan petani Desa Benteng yang mendatangi rumah dinasnya di Jalan Gandanegara Nomor 25 Purwakarta, Kamis, 9 Maret 2017. 

Penerima dana kompensasi kebanyakan para buruh tani, ada pun para pemilik lahan sawah diberikan bantuan biaya pengganti pupuk. "Ini mah kan musibah, jadi kita berikan kompensasi, bentuk kompensasinya kita sesuaikan antara buruh tani dan pemilik lahannya," ujar Kang Dedi.

Menurut bupati yang selalu mengenakan pakaian khas Sunda pangsi lengkap dengan ikat kepalanya itu, musibah kegagalan panen bukan saja dialami oleh para petani di daerahnya, tetapi juga di daerah lain. Pemberian kompensasi tersebut merupakan bagian dari program asuransi pertanian yang telah dicanangkan oleh Pemkab Purwakarta, mulai tahun 2017.

Salah seorang perwakilan buruh tani, Nining, 48 tahun, mengatakan hama wereng batang cokelat yang menyerang tanaman padi miliknya, telah menurunkan tingkat produksi hingga 50 persen. "Biasanya kami dapat 5 kuintal gabah kering setiap panen. Sekarang hanya 2 kuintal saja," ujarnya.

Kondisi tersebut dibenarkan Kepala Desa Benteng, Komarudin yang datang mendampingi para petani di rumah dinas bupati. Ia menyebutkan, dari luas area 80 hektare tanaman padi yang bunting dan siap panen, 40 hektarenya dinyatakan gagal panen.

Ia menyebutkan, sedikitnya 50 orang buruh tani yang menggarap lahan seluas 80 hektare tersebut. Akibat tanaman padinya mengalami puso, mereka kebingungan memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. "Makanya, kami sowan ke Kang Dedi untuk meminta petunjuk dan solusi buat mengatasi permasalahan yang dihadapi warga kami itu," ujarnya.

Nining, salah satu petani mengaku terobati dengan pemberian dana kompensasi yang diberikan Kang Dedi. "Alhamdulillah, minimal saya dapat modal buat tanam padi lagi dan beli kebutuhan sehari-hari," ujarnya.(*)