Wednesday, March 8, 2017

Penduduk Kanada Kaget Air Keran Jadi Warna Pink

Dunia, Ottawa- Penduduk kota Onoway, Alberta,  Kanada terkejut ketika mendapati air ledeng di rumah mereka berubah warna menjadi warna pink atau merah jambu. Penduduk yang  bingung dengan warna air keran mereka  lantas mengunggah beberapa foto menakjubkan di media sosial.

"Suamiku bangun pagi ini untuk mandi, dan kemudian berteriak setelah melihat air berwarna merah muda keluar dari keran," kata Sheila Pockett, seperti yang dilansir Metro.uk pada 8 Maret 2017.

Trevor Winfield, mantan sopir truk di Onoway, mengunggah video ke media sosial tentang air yang keluar dari kerannya dengan judul: air saya rusak. Terima kasih kota Onoway.

Warga kemudian  menunggu hingga berjam-jam lamanya untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dengan air mereka.  Beruntung sebelum air itu meracuni para warga, Dewan kota Onoway langsung mengumumkan penjelasan melaui situs resminya.

Pada sekitar pukul 10:00 pagi waktu setempat pada hari Selasa, 7 Maret 2017, Dewan kota menulis informasi di Facebook bahwa warna merah muda itu disebabkan oleh bahan kimia yang digunakan selama pembersihan rutin oleh perusahan pengelola air bersih.

"Kemarin, selama pembersihan rutin, petugas tidak sengaja menumpahkan cairan kimia Potassium permanganate ke tempat penampungan air. Waduk telah dikeringkan, namun beberapa bahan kimia masih menempel di sistem distribusi dan kami yakinkan bahwa kesehatan warga tidak akan beresiko." ujar pernyataan Dewan Kota Onoway.

Pda malam harinya, Wali kota Onoway, Dale Krasnow meminta maaf atas keterlambatan respons Dewan kota dan mengungkapkan bahwa pihaknya menjamin tidak akan terjadi apa-apa pada warga.

Potassium Permanganate atau juga dikenal sebagai garam kalium, adalah disinfektan kimia yang digunakan untuk menghilangkan karat pada besi serta bau busuk pada air limbah. Racun yang terkandung dalam bahan itu tidak terlalu berbahaya, hanya akan menyebabkan luka pada kulit.

METRO.UK|YON DEMA

Mengakui Korupsi,Putu Sudiartana Minta Maaf pada Rakyat Indonesia

Nasional, Jakarta - Mantan anggota Komisi Hukum DPR Putu Sudiartana Batal Eksepsi, Ini Alasannya 

Selain pidana penjara dan denda, hakim juga memberikan hukuman tambahan berupa pencabutan hak politik. Pencabutan hak politik ini berlaku selama lima tahun setelah Putu menjalani hukuman pidana pokok.

Hakim mengatakan sikap Putu yang mengakui kesalahannya menjadi hal meringankan yang dipertimbangkan majelis. Selain itu hal-hal yang meringankan Putu adalah punya tanggungan keluarga, sopan, dan belum pernah dihukum.

Sedang yang memberatkan adalah Putu dipandang tidak mendukung pemerintah dan mencederai penyelenggara negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Putu terbukti menerima uang Rp 500 juta dari pengusaha Yogan Askan.

Uang itu terkait pengusahaan DAK kegiatan sarana dan prasarana penunjang Provinsi Sumatera Barat, pada APBN-P 2016. Putu terbukti mengupayakan anggaran tersebut dengan menghubungi anggota Badan Anggaran DPR Rinto Subekti dan Wihadi Wiyanto.

Baca: Penyuap Anggota DPR Putu Sudiartana Dihukum Dua Tahun Bui

Putu juga terbukti menerima gratifikasi sebesar Rp 2,7 miliar. Selain itu, uang yang ditemukan KPK saat operasi tangkap tangan, yakni Sin$ 40 ribu atau senilai Rp 375 juta, juga dianggap sebagai bagian dari gratifikasi.

Majelis hakim menyatakan Putu melanggar Pasal 12 huruf a dan Pasal 12 B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Jaksa penuntut umum menyatakan akan mempertimbangkan untuk mengajukan banding terhadap putusan yang lebih ringan dari tuntutan jaksa ini. Sebelumnya jaksa penuntut umum KPK yang meminta Putu dihukum tujuh tahun penjara dengan denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan. "Kami pikir-pikir dulu," kata jaksa.

Putu Sudiartana menerima putusan hakim. Ia berujar akan mendukung penegakan hukum. "Kalau salah saya mengakui, saya minta maaf kepada rakyat Indonesia. Saya salah dihukum memang wajar. Saya menerima semuanya," ujar dia.

MAYA AYU PUSPITASARI

Mengakui Korupsi,Putu Sudiartana Minta Maaf pada Rakyat Indonesia

Nasional, Jakarta - Mantan anggota Komisi Hukum DPR Putu Sudiartana Batal Eksepsi, Ini Alasannya 

Selain pidana penjara dan denda, hakim juga memberikan hukuman tambahan berupa pencabutan hak politik. Pencabutan hak politik ini berlaku selama lima tahun setelah Putu menjalani hukuman pidana pokok.

Hakim mengatakan sikap Putu yang mengakui kesalahannya menjadi hal meringankan yang dipertimbangkan majelis. Selain itu hal-hal yang meringankan Putu adalah punya tanggungan keluarga, sopan, dan belum pernah dihukum.

Sedang yang memberatkan adalah Putu dipandang tidak mendukung pemerintah dan mencederai penyelenggara negara yang bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme. Putu terbukti menerima uang Rp 500 juta dari pengusaha Yogan Askan.

Uang itu terkait pengusahaan DAK kegiatan sarana dan prasarana penunjang Provinsi Sumatera Barat, pada APBN-P 2016. Putu terbukti mengupayakan anggaran tersebut dengan menghubungi anggota Badan Anggaran DPR Rinto Subekti dan Wihadi Wiyanto.

Baca: Penyuap Anggota DPR Putu Sudiartana Dihukum Dua Tahun Bui

Putu juga terbukti menerima gratifikasi sebesar Rp 2,7 miliar. Selain itu, uang yang ditemukan KPK saat operasi tangkap tangan, yakni Sin$ 40 ribu atau senilai Rp 375 juta, juga dianggap sebagai bagian dari gratifikasi.

Majelis hakim menyatakan Putu melanggar Pasal 12 huruf a dan Pasal 12 B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah dalam UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.

Jaksa penuntut umum menyatakan akan mempertimbangkan untuk mengajukan banding terhadap putusan yang lebih ringan dari tuntutan jaksa ini. Sebelumnya jaksa penuntut umum KPK yang meminta Putu dihukum tujuh tahun penjara dengan denda Rp 200 juta subsider enam bulan kurungan. "Kami pikir-pikir dulu," kata jaksa.

Putu Sudiartana menerima putusan hakim. Ia berujar akan mendukung penegakan hukum. "Kalau salah saya mengakui, saya minta maaf kepada rakyat Indonesia. Saya salah dihukum memang wajar. Saya menerima semuanya," ujar dia.

MAYA AYU PUSPITASARI

Tawuran Manggarai, Imam B Prasodjo: Perlu Ruang dan Pembinaan

Metro, Jakarta - Sosiolog dari Universitas Indonesia Imam B. Prasodjo menilai akar permasalahan tawuran antarwarga di wilayah Manggarai, Jakarta Selatan, dan sekitarnya sudah kompleks dan laten. Menurut Imam, kesadaran masyarakat muda di sana telah terbentuk dalam kondisi bermusuhan.

“Di situ ada kelompok masyarakat, kemudian ada persepsi di kepala mereka, siapa musuh dan bahkan persepsi tentang kelompk ini siapa. Peta sosial di situ memang sudah sedemikian kompleks dan antara satu dengan yang lain,” ujar Imam saat dihubungi Tempo, Rabu, 8 Maret 2017.

Baca: Tawuran Manggarai, Polisi: Dipicu Dendam Lama

Imam mengatakan, dirinya bersama satu tim pernah meneliti fenomena kekerasan di Mannggarai dan sekitarnya pada 2015. Hasilnya, ujar Imam, jaringan aktor komunitas kekerasan di sana ada empat lapis, mulai dari tingkat SMP hingga geng-geng kampung.

Pada lapisan pertama, kata Imam, ada pentolan dari anak-anak SMP. “Mereka yang sudah tersosialisasi untuk menjadi aktor utama dalam tawuran. Merekalah yang seringkali dalam tawuran itu paling aktif,” ucap Imam.

Lapisan kedua, para alumni SMP yang terbagi ke dalam dua bagian, yakni alumni yang melanjutkan sekolah dan yang tak melanjutkan sekolah. Di lapisan terakhir, ada geng-geng kampung. “Di balik itu, karena mereka dekat dengan perkampungan,” kata Imam.

Menurut Imam, motif tawuran sulit disimpulkan. Kadang, kata Imam, pemicu kecil pun bisa menjadi motif utama tawuran. “Mereka itu sudah dibangun kebanggaan identitas kelompoknya yang sudah mengkristal dan selalu memandang kelompok lain sebagai musuh. Itu sudah tersosialisasi,” ucap Imam.

Alasan mereka berkumpul pun berbeda-beda. Mulai dari susana rumah yang tak kondusif, hingga kebutuhan untuk mencari perlindungan dari ancaman kelompok lain. Meski begitu, Imam optimistis masyarakat di sana masih dapat berubah. “Caranya, dibutuhkan ruang dan pembinaan rutin yang terus diawasi oleh pemerintah,” kata Imam.

Imam mencoba metode ini pada dua geng di sana. Hasilnya, dua geng diniali sudah bisa mengubah pola pikir menjadi agen perdamaian. Namun, Imam menyayangkan, dalam penelitian terakhir ia tidak dapat menjangkau semua geng. Alasannya, pendanaan dan waktu yang terbatas.

Baca juga: Tawuran Manggarai, Polisi Sebut Belum Ada Tersangka

Selanjutnya, Imam menyarankan kepada Pemerintah DKI Jakarta agar lebih banyak memberikan perhatian terhadap hal ini. “Untuk sekarang, lebih baik action research dulu. Kan sudah jelas aktor-aktor utamanya, mereka seharusnya dilibatkan. Sambil menangani, sambil memahami,” kata Imam.

Tawuran terakhir terjadi pada Ahad, 5 Maret 2017. Tawuran pecah antara warga Jalan Tambak, Jakarta Pusat, dengan warga Manggarai, Jakarta Selatan. Akibatnya dua orang tewas.

EGI ADYATAMA

Saturday, September 10, 2016

AHOKER VS SURYO PRABOWO

Kritik tajam kembali dilontarkan Mantan Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Letjen (Purn) Suryo Prabowo untuk pendukung Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Di akun Facebook menyebut pendukung Ahok (Ahoker) sebagai “pribumi sampah”. “



Senada dengan Prabowo, Direktur Program Centre for Economic and Democracy Studies (CEDeS) Edy Mulyadi, menyebut Ahoker di dunia maya seperti “teroris”. Karena mereka para ahokers selalu melakukan teror di dunia Maya.




“Inilah yang menyebabkan saya memilih menggunakan frase Teroris Media Sosial bagi para Ahoker ketimbang buzzer. Menurut saya, ada perbedaan mendasar antara Teroris Media Sosial dan buzzer,” ungkap Edy

Menurut Edy, materi “bantaian” yang dibawa Ahoker biasanya menyangkut fisik “korban” yang dianggap lemah dan atau buruk. “Contohnya, ketika Ratna Sarumpaet menyatakan siap ‘pasang badan’ untuk mengusung Rizal Ramli sebagai Cagub DKI, maka para ‘Teroris Sosmed’ tadi sibuk membantai Ratna pada kalimat ‘pasang badan’ dengan bermacam celotehan yang sama sekali tidak layak dikutip,” papar Edy.

Saturday, August 20, 2016

Minister of Energy and Mineral Resources stripped IN INDONESIA 2016

Most likely Arcandra removal as minister of Energy Human Resources / EMR. Caught the problem two countries citizenship is being debated in Indonesia. As debated in one of the tv show. Indonesia diacara lawyers this club into a heated debate. Insights and opinions regarding the decision of the President.

This problem originated from the Archandra citizenship status who have dual nationality is American. In 2012 this Archandra vowing never become a US citizen.

Although it is not even one month became the minister of Energy, but this decision becomes a problem for Jokowi administration. Since one of the requirements to become minister in Indonesia is Indonesia legitimate citizens in accordance with the laws and legal system. Many have stated that Jokowi administration missed.

Many skewed responses regarding this polemic. But the decision to remove Archandra Jokowi this is the right perogratifnya President. Although it should be a lot of feedback from various parties.

Indonesian political news

the Indonesian government to raise the price of cigarettes

This time I wrote about the planned increase in cigarette prices, why am I writing about this hike? because most people in Indonesia are active smokers almost every circle starting from politicians, civil servants, merchants, to people who have not been able pekerjaanpun many smokers. Statistical data perokokpun is very high which 56,860,457 are men and 1,890,135 are women.


assessment of the increase in cigarette tax is currently under review by the Directorate General of Customs and Excise, "the price of cigarettes so so 50ribu perbungkus is one reference diperbicarakan" said Director General of Customs and excise.

Currently Authorities should certainly think about the impact of the planned increase in cigarette prices. because of course there will be a great impact for cigarette factories. although on the other hand there will be a big impact for the audience to immediately stop smoking or reduce cigarette consumption levels. The second impact will certainly be a very exciting debate because the number of smokers who many in Indonesia. when compared with the population of Singapore about 10: 1.
if I so remember remember remember an advertisement of tobacco products "Gak There Loe ga Rame" Cigarette prices rose definitely going to be crowded out of the fuel price hike / fuel oil.

according to your opinion is not worth the price of cigarettes rises. please comment below. Do not forget to click click what so in this blog.