Thursday, March 9, 2017

Pembunuhan Kim Jong-nam Diduga Dirancang 3 Bulan

Dunia, Kuala Lumpur - Pembunuhan Kim Jong-nam, kakak tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, diduga direncanakan tiga bulan sebelum kejadian. Saluran TV3 Malaysia merilis video yang diambil dari kamera pengintai di salah satu apartemen di Old Klang Road Condominium, Kuala Lumpur. Tanggal yang tertera dalam video tersebut adalah 28 November 2016.

Video yang diperoleh TV3 dan dilansir Vietnam News Express itu memperlihatkan seseorang yang diduga mirip Sekretaris Kedutaan Korea Utara, Kwang Hyon-song, keluar dari mobil berpelat nomor diplomatik. Mobil tersebut berhenti di depan Old Klang Road Condominium di Kuala Lumpur.

Baca: Bernama: Jaringan Intelijen Korea Utara Aktif di Malaysia

Di depan mobil itu sudah menunggu dua orang berpakaian gelap. Ketiganya bercakap-cakap sejenak lalu memasuki apartemen. Menurut TV3, diplomat Korea beberapa kali berkunjung ke apartemen tersebut.

Kim Jong-nam tewas pada 13 Februari 2017 lalu dalam perjalanan ke rumah sakit Putrajaya, Kuala Lumpur. Jong-nam tewas setelah dipapar cairan oleh dua wanita, yakni Doan Thi Huong asal Vietnam dan Siti Aisyah asal Indonesia, di Bandara 2 Internasional Kuala Lumpur. Jong-nam—menggunakan nama Kim Chol di paspornya—saat itu hendak ke Makau, Cina. Autopsi Departemen Kesehatan Malaysia mengungkap cairan yang menewaskan Jong-nam adalah VX, cairan berbahan kimia berkadar racun tinggi.

Doan dan Siti menjalani sidang di Pengadilan Sepang. Dalam kasus ini, polisi menetapkan empat warga Korea Utara sebagai tersangka. Mereka adalah Ri Ji-hyon, Hong Song-hac, O Jong-gil, dan Ri Jae-nam. Adapun Hyon Kwang-song diduga berperan sebagai pengantar empat tersangka yang kini buron, dan ditengarai berada di Pyongyang.

Baca: Buktikan Racun VX, Pengacara Minta Otopsi Kedua Kim Jong-nam 

Belum ada konfirmasi dari pihak kepolisian tentang benar-tidaknya video tersebut. Namun, menurut TV3, saat penggeledahan beberapa waktu lalu, penyidik kepolisian menemukan racun VX di apartemen tersebut.

Wakil Tetap Malaysia untuk Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), Ahmad Nazri Yusof, menilai penyelidikan kasus pembunuhan Jong-nam akan memakan waktu lama. ”Ini karena kompleksitas dan sensitivitas kasus ini,” ujar Ahmad. Dia mengatakan pemerintah Malaysia akan bekerja sama dengan OPCW dan organisasi internasional lainnya untuk menyeret pelaku ke pengadilan.

 THE STAR | VNEXPRESS.NET | SUKMA LOPPIES

Freeport Mulai Produksi Lagi

Bisnis, Jakarta - PT Freeport Indonesia akan mengaktifkan kembali pengoperasian pabrik pengolahan bijih menjadi konsentrat tembaga atau mill pada 21 Maret 2017. Sejak 10 Februari 2017, operasi mill dihentikan lantaran Freeport belum bisa mengekspor konsentrat tembaganya. Di sisi lain, kegiatan pemurnian konsentrat tembaga di PT Smelting di Gresik, Jawa Timur, yang menyerap sekitar 40 persen produksi PTFI per tahun, juga terhenti.

Sebagian besar konsentrat tembaga PTFI ditujukan untuk pasar luar negeri. Setidaknya ada enam negara yang selama ini mendapat pasokan konsentrat tembaga dari PTFI, yakni Spanyol 2 persen, Korea Selatan 3 persen, Cina 10 persen, India 26 persen, Filipina 7 persen, dan Jepang 15 persen. Alhasil, konsentrat tembaga yang sudah diproduksi sebelumnya telah menumpuk.

Baca: Belum Ada Izin Ekspor, Freeport Indonesia Hentikan Produksi

Tiga gudang penyimpanan berkapasitas masing-masing 40 ribu hingga 45 ribu ton konsentrat tembaga telah penuh. Dalam keadaan normal, sebelum izin ekspor habis, total konsentrat tembaga yang menjadi stok (stockpile) di tiga gudang tersebut hanya sekitar 20 ribu ton saja.

Juru bicara PTFI Riza Pratama mengatakan, mill siap beroperasi kembali karena sudah ada kepastian mengenai kelanjutan kegiatan pemurnian di Smelting. Sejak 2 Maret lalu, perusahaan smelter yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur yang 25 persen sahamnya dimiliki PTFI tersebut sudah kembali beroperasi.

Baca: Bersama Freeport, Pemerintah Mimika Perjuangkan Izin Ekspor

Kapal yang akan mengangkut konsentrat tembaga ke Gresik pun sudah siap. “Rencananya nanti tanggal 21 Maret 2017 mill sudah beroperasi lagi, tetapi tetap belum bisa 100 persen,” ujarnya, Kamis, 9 Maret 2017.

Dia menjelaskan, selama belum bisa melakukan ekspor, tingkat produksi akan disesuaikan dengan kemampuan penyerapan konsentrat tembaga Smelting. Pembatasan produksi tersebut sudah dilakukan saat menambang bijih di tambang terbuka Grasberg dan tambang bawah tanah.

BISNIS.COM

Sopir Demo Ojek Online Jadi Tersangka, Organda: Itu Resiko Mereka

Metro, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Organda Kota Tangerang Eddy Faisal Lubis mengatakan tidak akan mengadvokasi sejumlah sopir angkot yang ditangkap karena diduga terlibat bentrok dengan pengemudi ojek online.

"Itu sudah resiko mereka masing masing karena tidak mendengarkan himbauan dan perintah kami," kata Eddy kepada Tempo, Jum'at 10 Maret 2017.

Eddy mengatakan rusuh antara massa sopir angkot dan massa ojek online terjadi karena sejumlah Kelompok Kerja Sub Unit Angkutan Kota Tangerang mengabaikan seruan Organda Kota Tangerang untuk membatalkan aksi unjukrasa setelah ada kesepakatan. Kesepakatan antara perwakilan sopir angkutan dengan Pemerintah Kota Tangerang diteken pada malam sebelum aksi unjukrasa dilakukan.

Baca: Bentrok Sopir Angkot Tangerang dan Ojek Online Berakhir

Kapolres Metro Tangerang Kota Komisaris besar Harry Kurniawan mengatakan ada total ada 21 sopir angkot yang diperiksa.

Harry mengatakan, dari 21 sopir yang diperiksa, 18 diantaranya ditangkap saat melakukan sweeping terhadap pengemudi ojek online. Mereka membawa senjata tajam di seputaran Kelapa Dua Kabupaten Tangerang. Para sopir tersebut diduga hendak melakukan serangan balasan atas bentrokan yang pecah pada Rabu lalu.

Adapun tiga orang lagi sudah ditahan sejak hari pertama bentrok sopir angkot kontra ojek online. Salah satu diantaranya diduga sopir penabrak Jamil yang dua hari kemarin diperiksa sebagai saksi dan statusnya saat ini menjadi tersangka.

JONIANSYAH HARDJONO

56 Mantan Teroris Ikut Program Deradikalisasi Ala Bupati Dedi

Nasional, Jakarta -  Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) menyerahkan 56 mantan teroris yang tinggal di wilayah Jawa Barat untuk menjalani program deradikalisasi yang dilakukan Pemkab Purwakarta.

"Mereka kami serahkan ke Pak Dedi (Bupati Purwakarta, Dedi Mulyadi)," kata Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris, usai memberikan ceramah di hadapan ratusan pelajar Sekolah Idiologi Purwakarta, di taman Maya Datar Purwakarta, Jumat, 10 Maret 2017. Para mantan teroris itu, ujar dia, selama ini juga dalam pembinaan deradikalisasi BNPT.

Kepercayaan yang diberikan BNPT, Irfan menjelaskan, karena Dedi dinilai berhasil melakukan deradikalisasi terhadap mantan teroris Agus Marshal. Bahkan Agus kini jadi salah satu pengajar di Sekolah Idiologi dan Akademi Kebangsaan.

Baca: Mantan Teroris Agus Marshal, Gagal Ternak Ayam Jadi Mandor 

Dedi yang diberi amanah BNPT tersebut menyatakan kesiapannya. "Ya, kami bersedia untuk membina mereka yang semula berbeda kerangka berpikir, idiologi dan pernah 'bertapa' (dipenjara) tersebut," tutur Dedi.

Dedi menyatakan akan melakukan deradikalisasi dengan cara yang khas yang langsung menukik pada persoalan pokok. "Pendekatannya personal, mengajak berpikir soal alam, sesama dan lingkungan," katanya.

Meski 56 mantan teroris tersebut tersebar di hampir seluruh kabupaten dan kota di Jawa Barat, Dedi mengaku tak ada masalah. "Saya kan orang senang bertandang ke daerah-daerah bahkan pelosok pedesaan. Jadi, ini, tugas yang menantang sekaligus mengasyikan," tutur Dedi.

Baca: GP Ansor: Jember Masuk Zona Merah Radikalisme

Ia sedikit membuka pendekatan kultural yang akan dilakukan dalam program deradikalisasi tersebut. "Mereka yang berada di daerah, seperti Cirebon, saya akan carikan areal pertanian untuk diajak bertani sekaligus menenangkan pikiran," tutur Dedi.

Ketika ditanya ihwal biaya program deradikalisasi yang akan dilakukan Dedi, Irfan yang duduk di depannya, langsung menyahut, "Yang pasti, anggarannya dari negara."

NANANG SUTISNA

BlackBerry Aurora Diluncurkan, Menteri Rudiantara Berharap Ini

Tekno, Jakarta -  BlackBerry berbasis android bernama BlackBerry Aurora yang memiliki sejumlah fitur dan aplikasi menarik sudah bisa dibeli masyarkat Indonesia. Produk yanag diluncurkan Kamis, 9 Maret 2017, ini dilengkapi perangkat lunak keamanan terpercaya. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berharap BlackBerry bisa membuat ponsel untuk sejuta umat.

"Ini bukan hanya perangkat BlackBerry pertama yang diproduksi seluruhnya di Indonesia, tapi juga merupakan perangkat BlackBerruy pertama di dunia yang menggunakan dual sim yang dua-duanya 4G LTE," kata Vice President BB Merah Putih Stanly Widjaja kepada pers saat acara peluncuran produk itu di Jakarta.

Baca :
Blackberry Aurora Sudah Bisa Dipesan, Diproduksi di Indonesia

Selain MenteriRudiantaraH, hadir dalam acara peluncuran itu Duta Besar Kanada untuk Indonesia Peter MacArthur. "Dahulu di mana-mana ada yang memiliki BlackBerry di Indonesia dan setidaknya ada 60 juta warga Indonesia yang memilikinya," kata Rudiantara.

Rudiantara berharap agar produk baru ini bisa diminati oleh masyarakat Indonesia, khususnya untuk pasar menengah. "Saya menantang produsen BlackBerry untuk menghasilkan produk berkualitas dengan harga murah sehingga bisa menjadi selular sejuta umat di Indonesia," katanya.

Menurut Rudiantara, Indonesia memang memiliki tempat bagi BlackBerry mengingat dalam beberapa tahun yang lalu sempat menjadi ponsel paling diminati dan digemari masyarakat Indoensia.

Baca :
Blackberry Aurora Buatan Indonesia Dibandrol Rp 3,4 Juta

Dikatakan Stanly, BlackBerry Aurora dijalankan OS Android 7.0 Nougat sehingga memberikan pengguna akses ke seluruh Google Play Store, serta Black Berry Hub, kotak masuk pesan terpadu yang menggabungkan email, teks, dan pesan dari media sosial termasuk antara lain Facebook, Twitter, Linkedln, BBM, Whatsapp (WA), serta instagram.

Ponsel pintar dual SIM 4G LTE ini bekerja dengan Android 7.0 Nougat, memiliki layar sentuh berukuran 5,5 inchi HD serta memori 4GB RAM. Dengan menggabungkan teknologi modern dengan kecepatan jaringan 4G LTE, layar lebar HD 720p dan memori sebesar 4GB, maka BlackBerry Aurora memberikan kinerja handal untuk memenuhi kebutuhan sebuah selular pintar.

Pada bagian inti telepon pintar BlackBerry dilengkapi prosesor Qualcomm Snapdragon Quad Core 1,4 GHz dengan baterei 3.000 mAh Li-ion sehingga perangkat ini bisa terkoneksi dan aktif selama 30 jam.

Lihat Juga:
Blackberry Aurora Tak Lagi Gunakan Keyboard Fisik QWERTY

Aplikasi keamanan BlackBerry ini dapat memonitor aplikasi lainnya, mengingatkan pengguna apabila ada aplikasi yang sedang menggunakan kamera untuk mengambil foto atau video, menyalakan mikrofon, mengirim pesan atapun mengakses kontak dan lokasi.

Perusahaan BlackBerry merasa perlu tetap hadir mengingat mempunyai sejarah panjang di Indonesia sehingga diharapkan peluncuran produk ini bisa menghubungkan dan melindungi jutaan pelanggan selular yang selama ini menggunakan produk BlackBerry.

"Dengan kerja sama BB Merah Putih dan BlackBerry senantiasa akan menghadirkan pengalaman selular berkualitas tinggi dengan keamanan dan kenyamanan yang diharapkan pelanggan dengan merek BlackBerry," kata Stanly.

Seperti dikutip dari rilis Kementerian Komunikasi dan Informatika, BlackBerry Aurora sudah memenuhi Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) sebesar 30 persen. Menteri Rudiantara menyatakan rasa bangganya atas peluncurkan produk yang diproduksi langsung di Indonesia itu.

ANGELINA ANJAR SAWITRI | ANTARA

KPK Yakin Punya Bukti Kuat dalam Kasus Korupsi e-KTP

Nasional, Jakarta - Juru Bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Febri Diansyah, mengatakan pihaknya yakin dengan bukti atas dakwaan dugaan korupsi dalam proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP. Meski dalam dakwaan itu menyebutkan sekitar 40 orang terlibat dan kerugian negara mencapai Rp 2,3 triliun. 

Menurut dia, KPK telah memiliki minimal dua alat bukti sejak memulai penyelidikan di Tahun 2014 dan 2016. "Kami sudah mengantongi minimal bukti permulaan yang cukup," kata Febri lewat sambungan telepon dalam acara diskusi ruang tengah di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Kamis, 9 Maret 2017.

Baca : Wiranto Sebut Kasus Korupsi E-KTP Seperti Bom, Ini Alasannya

Alat bukti itu kemudian diperkuat lewat informasi tambahan dari 14 orang yang mengembalikan uang. Selain itu, ditambah dengan keterangan dua orang tersangka yang mengajukan diri sebagai justice collaborator dan bukti lain yang dimiliki KPK. "Ini yang membuat kami yakin dengan dakwaan yang kami bacakan," ujarnya.

Menurut Febri, KPK masih di langkah awal dalam menangani korupsi ini. Pasalnya, KPK baru memproses dua orang tersangka. Padahal, diduga korupsi ini dilakukan secara berjamaah. Ia berujar KPK akan memproses kasus ini satu persatu di dalam persidangan.

Baca : Kasus Korupsi E-KTP, Hasto PDIP Bilang Nama Kadernya Dicatut

KPK telah menetapkan mantan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil Kementerian Dalam Negeri, Irman dan mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan, Sugiharto sebagai tersangka. Dalam berkas dakwaan yang dibacakan pagi tadi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, beberapa nama besar disebut menerima kucuran duit e-KTP.

Jaksa mendakwa Irman dan Sugiharto memperkaya diri sendiri dan 76 orang lain dan enam perusahaan. Beberapa nama yang disebut-sebut turut diperkaya Irman dan Sugiharto di antaranya adalah Gamawan Fauzi, Yasona Laoly, Diah Anggraini, Anas Urbaningrum, Marzuki Ali, Olly Dondokambey, Melchias Marchus Mekeng, Ganjar Pranowo, Chairuman Harahap, Arief Wibowo, Miryam S Haryani, Agun Gunandjar Sudarsa, Tamsil Lindrung, Taufik Effendi, Teguh Djuwarno, Jamal Aziz, serta 37 anggota Komisi II DPR.

Baca : Kasus E-KTP, Ade Komarudin Bantah Pernah Terima Uang dari Irman

Jaksa menyatakan perbuatan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri dan orang lain ini dilakukan kedua tersangka bersama dengan Andi Agustinus alias Andi Narogong selaku penyedia barang/jasa pada Kementerian Dalam Negeri, Isnu Edhi Wijaya selaku Ketua Konsorsium Percetakan Negara, Diah Anggraini selaku Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Setya Novanto selaku Ketua Fraksi Golkar, dan Drajat Wisnu Setyawan selaku Ketua Panitia Pengadaan barang/jasa di lingkungan Direktorat Jenderal Dukcapil.

AHMAD FAIZ | MAYA AYU PUSPITASARI

Kagum Cerita Ayah, Presenter Ini Ikut Kelas Fiksi Tempo Institute

Seleb, Jakarta - Dongeng yang dibacakan oleh ayahnya setiap malam ternyata begitu melekat bagi seorang news anchor  Indonesia Morning Show Net TV ini, Shahnaz Soehartono. Meski ia seorang presenter televisi, tidak melunturkan niatnya untuk menceritakan kembali dongeng-dongeng ayahnya itu. Sejak kecil, Shahnaz dan kakaknya selalu mendengar cerita ayahnya yang seorang pilot itu.

Baca Juga: Pelatihan Tempo Institute 2017 Lebih Berwarna

"Aku bermimpi suatu saat bisa bikin buku dan cerita aku dibaca banyak orang. Enggak harus disukai. Aku suka fiksi karena ayahku juga seorang pendongeng buat aku," ujar Shahnaz seusai menjalani sesi kelas terakhir Klinik Menulis Fiksi oleh Leila S. Chudori di Kantor Tempo, Jalan Palmerah Barat, Jakarta Selatan, Kamis, 9 Maret 2017.

Minat menulis Shahnaz sempat tersalurkan saat ia menjadi wartawan Media Indonesia. Saat itu, Shahnaz mengaku senang menuliskan gambaran detail yang terjadi dalam setiap peristiwa yang ia laporkan. Setiap kali menulis, Shahnaz merasa mendapatkan sensasi dan kepuasan yang berbeda dari pada saat ia muncul di televisi.

Shahnaz sejak dua tahun lalu mulai menuliskan kembali dongeng-dongeng ayahnya itu. Menurut Shahnaz, cerita yang disampaikan ayahnya itu mirip seperti kejadian aslinya. Pasalnya, ayahnya itu selalu mengambil karakter yang tak jauh dari lingkunganya. Namun, Shahnaz belum percaya diri untuk membuka  hasil karyanya kepada publik.

Atas dasar alasan itu, Shahnaz akhirnya memutuskan untuk bergabung di sebuah klinik menulis yang dipandu oleh seorang novelis sekaligus wartawati Tempo, Leila S. Chudori. Kebetulan, salah satu novel karya dari Leila S. Chudori berjudul Pulang merupakan kisah yang paling ia sukai.

“Aku berpikir sebelum melangkah lebih jauh, alangkah baiknya aku tahu guidance-nya dulu. Itu sama halnya waktu aku mau jadi presenter, aku selalu pelajari dulu dari awal,” ujar Shahnaz, yang memulai karier sebagai model, dengan menjadi Pemenang I dalam pemilihan Wajah Femina 2009.

“Novel Pulang itu cerita pertama yang buat aku menangis di Starbucks sendirian. Ceritanya mirip aku, kisah anak perempuan yang kehilangan bapaknya. Itu salah satu novel yang punya impact. Aku pikir, kalau aku mau belajar ada baiknya aku belajar sama idola aku,” ujar Shahnaz.

Meski pernah kuliah di jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), hal tersebut justru tak jadi halangan buat Shahnaz untuk menjajal dunia fiksi. Bahkan, Shahnaz melihat ada korelasi antara konsep visual dengan penyusunan alur menulis. Menurut Shanaz, seluruh visual justru banyak bercerita. Ditambah lagi dengan pengalamannya menjadi seorang reporter dan presenter, hal tersebut menguatkan dia untuk belajar menulis fiksi.

Dalam klinik menulis fiksi tersebut, Shahnaz menulis sebuah kisah bergenre psychological thriller. Lewat karya yang ia tekuni hampir lima pekan tersebut, Shahnaz terkesan dengan pujian dari Leila. Apalagi, cerita pendeknya dinobatkan sebagai salah cerpen terbaik dalam klinik menulis fiksi di Tempo Institute.

Baca Juga: Tempo Institute Tawarkan Beasiswa Pelatihan Rp 164 Juta

"Seru banget selama di kelas," katanya. Selama lima pekan di kelas menulis, Shahnaz mengaku mendapatkan ilmu untuk membuat kerangka sebelum menulis (storyline guidance), mencatat hal-hal kecil untuk ide dalam menulis (journaling), menentukan plot, mengawali cerita (intro), menentukan karakter setiap tokoh, hingga ke deskripsi. Selama ini, Shahnaz mengatakan dirinya tidak pernah berpikir bahwa karakter dalam cerita itu menjadi begitu penting, bahkan untuk pemeran pembantu sekalipun.

“Menulis itu sebuah karya. Itu bikin aku takut terekspose dibanding di depan kamera. Eksposure-nya beda. Di dalam kelas aku merasa seperti ‘ditelanjangi’. karya dibahas rasanya seperti ada ‘adrenalin rush’,” ujar Shahnaz. 
LARISSA HUDA